Pagi Punya Arti
Pagi mempunyai arti untuk bangun. Dalam setiap problem, selalu ada masa pagi. Itu saatnya bangun dan hadapi. Bukan lari.
Pagi mempunyai arti harapan. Ada tantangan. Tapi Tuhan sudah menjamin hingga hari depan.
Pagi mempunyai arti nafas. Doa seperti kamu menghirup dan menghembus udara tanpa lepas. Rintangan akan kamu tebas.
Pagi itu seperti bunga. Anugerah Tuhan mekar tiap hari. Berkat yang masih kuncup hanya perlu dinanti. Biarkan yang layu itu pergi.
Pagi itu seperti nyanyian. Indahkan harimu dengan senyuman. Penuhi bibir dengan pujian. Jadikan lidah alat perdamaian.
Pagi itu lembar halaman baru. Kasih Tuhan melebihi dalamnya laut biru. Setianya tak tergerus deru debu. Ucap syukur tiap waktu.
Pagi itu seperti ciuman malaikat. Hangat. Lebih nikmat dari kopi hitam pekat.
Pagi itu surat cinta dari Tuhan. Isinya larik-larik kerinduan. Ada janji dan jaminan. Klaim dengan iman.
SELAMAT PAGIIIIII
Tuhan bicara,”Kamu lihat, dia memilih kenyamanan, dan dia nggak bergerak ke mana-mana. Stagnan. Aku sengaja menaruhmu ke dalam situasi yang serba nggak enak—semuanya untuk membentuk kamu.
Sekarang lihatlah, kamu memang mulai belajar dari nol lagi. Segala sesuatunya seperti terlihat terbalik. Posisimu sepertinya di bawah. Ada 'pelajaran-pelajaran' yang tengah Kuberikan kepadaMu. Ingatlah, berlian tercipta karena dia disesah dan dikikir. Itu sakit. Tapi percayalah, segala sesuatunya mendatangkan kebaikan buatmu, selama kamu taat dan memberi respon yang benar.”
Galatia 6: 9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah.
Gal 6: 9 (Versi AMP Joyce Meyer): And let us not lose heart and grow weary and faint in acting nobly and doing right, for in due time and at the appointed season we shall reap, if we do not loosen and relax our courage and faint.
TUHAN menguatkan aku.
Dan ini catatannya Joyce Meyer mengenai ayat itu: He takes time to do right; He lays a solid foundation before He attempts to build a building. We are God’s building under construction. He is master Builder, and He knows what He is doing, but He does, and that will have to be good enough.
I am God’s building under construction.
Tuhan sedang membuat konstruksi bangunan karakterku: pengampunan, kerendahan hati, menguatkan otot-otot imanku.
“Suatu ketika, beberapa tahun datang dari sekarang, kamu akan menoleh ke belakang, mengingat peristiwa-peristiwa ini, dan melihat betapa setianya Aku menyertai kamu,” bisikNya lembut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar