Rabu, 20 April 2011

“Diamlah dan ketahuilah bahwa Aku adalah Allah”

For of Him, and through Him, and to Him, are all things:
to Whom be glory forever. Amen.









Sebagai manusia tentunya kita pernah merasa letih, lesu, dan berbeban berat. Kita kehilangan fokus dan arah yang benar. Kita terlalu terfokus pada masalah hingga kita merasa lelah sendiri. Sobat, apa pun dan bagaimana pun kondisi kita saat ini, percayalah bahwa Tuhan tidak pernah merancangkan sesuatu yang buruk, melainkan rancangan-rancangan-Nya adalah rancangan yang penuh dengan damai sejahtera, ini janji yang Tuhan berikan bagi kita anak-anak yang dikasihi-Nya:

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu…”
(Yeremia 29:11-14a)


Beberapa saat yang lalu saya pun mengalami kondisi seperti di atas dan saya sangat bersyukur. Tuhan mengizinkan saya untuk melewati masa-masa tersebut, dan saya mendapatkan banyak hal-hal baru yang sangat berarti. Tuhan memperlihatkan pada saya bahwa Ia berkuasa dan berdaulat dalam segala hal. Bagian saya adalah tetap setia dan percaya kepada-Nya.
“TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” (Mazmur 37:23-24)

Janji Tuhan ini sungguh-sungguh saya alami. Saya belajar untuk menyerahkan segala kekuatiran saya kepada-Nya.
“Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.” (Mazmur 55:23)

Tuhan tidak pernah salah! Pasti ada rencana-Nya yang indah di balik setiap perkara yang Ia izinkan terjadi dalam hidup kita.
Sobat, di bawah ini ada sebuah artikel yang ingin saya bagikan untuk kalian. Artikel ini sangat memberkati saya dan saya berharap kalian pun dikuatkan melalui firman-Nya dalam artikel ini.




KUATKAN  DAN TEGUHKANLAH HATIMU

“Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu,   Ya, nantikanlah TUHAN!” (Mazm 27:14)

Mungkin saat ini ujian Anda mencapai puncaknya.
Jiwa serasa tengggelam dan hati menjadi sakit, iman goyang karena pencobaan yang tiada henti. Dukacita datang dan penderitaan makin mencekam.
Ya, seperti kata pepatah bahasa Inggris: “Misfortunes never come alone”. Ketidak-beruntungan tidak pernah datang sendirian. “Sudah jatuh ditimpa tangga pula.”

“Aku tidak tahan lagi. Aku tahu Dia melindungi dan menolong aku, tetapi aku sudah lelah. Apa yang harus kulakukan? Tuhan mengatakan ‘kuatkanlah lutut yang goyah’ tetapi bila aku benar-benar tidak sanggup lagi, apa yang harus kulakukan?”

Apa yang Anda lakukan bilamana Anda seperti seorang pelari marathon, Anda merasa sudah berlari demikian jauh dan bertahan sampai beberapa kilometer tetapi tidak kuat lagi dan merasa hampir pingsan?
Anda tidak dapat melakukan apa-apa lagi.
Anda harus berhenti, kalau tidak, Anda akan jatuh.
Kalau ada bahu orang yang mencintai Anda, Anda dapat meletakkan kepala Anda di atasnya.
Anda bergantung kepada orang lain.
Anda membaringkan badan dan mempercayakan diri kepada orang lain yang akan membantu Anda.
Dalam keadaan yang sedemikian, maka Allah tidak akan berkata:
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu”. 

Namun ketika Dia tahu bahwa kekuatan dan pertahanan kita sudah tidak ada lagi, maka kata-kata manis ini yang menghibur kita:
“Diamlah dan ketahuilah bahwa Aku adalah Allah.”



Hudson Taylor, seorang hamba Tuhan pada saat akhir hidupnya menulis kepada seorang teman dekatnya sbb:

“Aku merasa tubuhku sudah begitu rapuh, sehingga untuk menulis saja aku tidak dapat, membaca Alkitab aku pun tidak mampu, bahkan untuk berdoa pun aku tidak dapat lagi… Aku hanya dapat menyandarkan kepalaku kepada tangan Tuhan seperti seorang anak kecil dan mempercayakan diriku kepada-Nya.”

Hamba Tuhan yang setia ini dengan mengerahkan seluruh kekuatan jiwanya me-nyerahkan tubuhnya yang sangat lemah beristirahat dan diam, di mana dia mendapat perhentian sejati.
Demikian juga Tuhan mengharapkan bilamana Anda tidak kuat untuk bertahan lagi, berdiamlah. Dan ketahuilah bahwa Dia adalah Allah yang sanggup menopang dan berperang bagi kita!
Ia akan memimpin kita melewati semuanya itu.
Sama seperti orang Israel yang lari dari Mesir, dikejar Firaun dan bala tentaranya, mereka berkata kepada Musa: “Tidak adakah kuburan di tanah Mesir, maka engkau mebawa kami mati di padang gurun ini?”
Maka berkatalah Musa kepada bangsa itu:

“Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan… Tuhan akan ber-perang untuk kamu dan kamu akan diam saja.” (Kel. 14: 13-14)
Kita tahu akhir ceritera ini, Firaun dan bala tentaranya mati tergulung ombak laut Teberau dan kesaksian ini senantiasa diceriterakan oleh bangsa Israel kepada generasi barunya secara terus menerus.
Bila kita sudah tidak dapat berlari lagi dan tidak kuat lagi, berdiamlah, Tuhan yang akan ber-perang bagi kita!

Selasa, 19 April 2011

Kesabaran Dalam Doa

 

 
Mana kala apa yang kita pikirkan tidak tepat, TUHAN berkata, “TIDAK.”
Tidak – kala pemikiran itu bukan pemikiran yang terbaik
Tidak – kala pemikiran itu sama sekali salah
Tidak – walaupun pemikiran tersebut mungkin saja dapat menolongmu, namun juga akan menimbulkan masalah bagi orang lain

Mana kala waktunya tidak tepat, TUHAN berkata, “PERLAHANLAH.”
Apa jadinya kelak bila TUHAN menjawab setiap doa secepat kita menjentikkan jari-jari kita? Tahukah engkau apa yang akan terjadi?
Tuhan akan menjadi hambamu, bukan Tuanmu.
Tiba-tiba saja TUHAN mengabdi kepadamu, bukan engkau yang mengabdi
kepada-NYA.

Mana kala engkau berbuat kesalahan, TUHAN berkata, “BERTUMBUHLAH.”
Orang yang mementingkan dirinya sendiri harus bertumbuh di dalam ketidak-egoisan.
Orang yang terlalu berhati-hati harus bertumbuh di dalam keberanian.
Orang yang suka menguasai orang lain harus bertumbuh di dalam kepekaan.
Orang yang senang mencela harus bertumbuh didalam tenggang rasa.
Orang yang selalu berpikiran negatif harus bertumbuh di dalam sikap positif.
Orang yang senang mencari kepuasan jasmani harus bertumbuh di dalam berbagi rasa dengan orang-orang yang menderita.


Mana kala semuanya telah benar, TUHAN berkata, “PERGILAH.”
Mukjizat terjadi:
Pecandu berat alkohol dilepaskan.
Pecandu obat bius menemukan kebebasannya.
Yang ragu-ragu menjadi percaya layaknya seorang anak kecil.
Jaringan tubuh yang terkena penyakit mulai menjadi sembuh karena pengobatan.
Pintu yang menuju ke arah impianmu tiba-tiba terbuka dan berdirilah Tuhan di sana sambil berkata, “PERGILAH!”
Ingatlah:
Penundaan oleh TUHAN bukan berarti pengingkaran janji TUHAN.
Waktunya TUHAN sempurna adanya.
Kesabaran adalah yang kita perlukan dalam berdoa.


TUHAN Memberkati